Entah apa sebabnya, mungkin Windows
7 Anda membutuhkan waktu shutdown yang cukup lama. Padahal, mungkin saja Anda
sedang menggunakan laptop dan butuh shutdown cepat karena harus segera
mengemasi laptop. Jika masalah seperti itu yang Anda hadapi, berikut cara
mempercepat shutdown Windows 7 Anda.
Perhatian! Tutorial ini membutuhkan tweaking
registry. Tweaking registry yang sembrono bisa mengakibatkan Windows Anda tidak
berfungsi dengan baik, dan mungkin harus install ulang. Sebelum melakukan tutorial ini sebaiknya lakukan backup
registry terlebih dahulu. Kami tidak bertanggung jawab atas kerusakan yang
terjadi. Ini registry, berhati-hatilah.
1.
Mengurangi waktu timeout untuk mematikan service
Saat Anda memerintahkan shutdown,
Windows akan mematikan semua service yang sedang berjalan. Namun demikian, ada
kalanya sebuah service tidak dapat segera dimatikan. Jika demikian, Windows
akan menunggu beberapa saat sebelum mematikan paksa servis tersebut. Nahh…
Untuk mempercepat shutdown windows 7 Anda, kurangi saja waktu tunggu tersebut.
Berikut caranya:
- Masuk ke registry editor. Tekan
tombol Windows + R. Ketik regedit. “Enter”.
- Pada kolom sebelah kiri, masuk
ke lokasi berikut
- HKEY_LOCAL_MACHINE\SYSTEM\CurrentControlSet\Control
- Carilah bagian
WaitToKillServiceTimeout. Klik kanan, pilih “modify”.
- Nilai defaultnya adalah 12000
atau 15000 ini artinya 12 atau 15 detik. Ganti saja sesuka Anda. Saya
sendiri menggantinya menjadi 2000 (2 detik).
- Klik “OK”
2.
Mengurangi waktu timeout untuk mematikan aplikasi
Pada saat shutdown, Windows juga
akan mematikan aplikasi yang sedang berjalan. Sama seperti service, terkadang
ada juga aplikasi yang ‘bandel’ sehingga memaksa Windows untuk menunggu. Untuk
mempercepat shutdown Windows 7 Anda, buatlah Windows 7 Anda menjadi ‘tidak
sabaran’, kurangi waktu tunggunya. Berikut caranya:
- Masuk ke registry editor. Tekan
tombol Windows + R. Ketik regedit. “Enter”.
- Pada kolom sebelah kiri, masuk
ke lokasi berikut
- HKEY_CURRENT_USER\Control
Panel\Desktop
- Cari entri dengan nama
WaitToKillAppTimeout. Klik kanan, pilih “modify”
- Nilai defaultnya 20000. Ubahlah
menjadi lebih singkat. Saya sendiri mengubahnya jadi 2000.
- Klik “OK”
Catatan: jika entri
WaitToKillAppTimeout tidak ada, buatlah sendiri. Caranya, klik kanan. New ->
String Value. Isi dengan 2000 atau terserah Anda.
3.
Membuat shortcut shutdown
Biasanya, untuk shutdown Anda harus
klik tombol “Start” dan klik “Shutdown”. Untuk mempercepat proses klik klik
ini, buat saja shortcut shutdown di desktop. Jadi setiap kali Anda ingin
shutdown, double click saja shortcut tersebut. Hanya saja, peringatan saya,
jangan sampai Anda salah klik shortcut ini. Bisa-bisa ketika Anda sedang
bekerja, tidak sengaja klik shortcut shutdown, komputer Anda langsung
shutdown tanpa menyimpan pekerjaan Anda.
Cara membuat shortcut
shutdown:
- Klik kanan di desktop. Pilih
“New”. Pilih “Shortcut”.
- Isi dengan perintah
“shutdown.exe -s -t 00 -f”
- Klik next, finish. Selesai.
4.
Windows Boot Perfomance Diagnostic
Untuk melakukan trik ini, Anda harus
mengakses group policy. Namun group policy ini tidak ada pada
Windows 7 Starter dan Home Edition. (Untuk mengetahui versi Windows Anda,
baca artikel ini). Langkah-langkahnya:
- Tekan tombol Windows + R
- Ketik “gpedit.msc”. Enter
- Pada kolom sebelah kiri, masuk
ke bagian “Computer configuration” -> “Administrative Template” ->
“Systems” -> “Troubleshooting and Diagnostic” -> “Windows Boot
Performance Diagnostic”
- Double klik “Configure Scenario
Execution Level”. Pilih “Enable”.
- Pada “Scenario Execution
Level”, klik tanda panah ke bawah. Pilih “Detection Troubleshooting and
Resolution”.
- Klik “OK”. Selesai. Jika dirasa
kurang cepat, lanjut ke cara kedua.
2.
Advance Boot
Cara ini hanya bisa dilakukan pada
komputer/ laptop dengan prosesor lebih dari 1 core (misal: dual core, core 2
duo, i3, i5, quad core, dll). Trik ini adalah merubah jumlah core yang
digunakan untuk booting. Jika normalnya hanya 1 yang digunakan, maka kali ini
Anda akan merubahnya menjadi jumlah maksimal core yang ada. Berikut
langkah-langkahnya:
- Tekan tombol Windows + R
- Ketikkan “msconfig”. Tekan
“Enter”
- Masuk ke tab “Boot”
- Klik “Advanced options…”
- Centang bagian “Number of
processors”
- Klik tanda panah ke bawah,
pilih angka yang paling besar.
- Klik “OK”
- Klik “OK”
Jika diminta restart, terserah Anda.
Ingin segera restart atau restart nanti.
3.
Hapus isi folder “Prefecth”
Trik ke-3 untuk mempercepat booting
Windows 7 adalah menghapus isi folder prefetch. Cara ini dapat juga dilakukan
untuk Windows XP dan Vista.
Setiap Anda menjalankan program,
Windows akan mengingatnya dan membuat sebuah file berukuran kecil di folder
prefetch. Di lain waktu Anda menjalankan program tersebut, Windows akan lebih
cepat me-loadnya. Waktu loading akan menjadi lebih singkat.
Ini sangat bermanfaat. Tapi efeknya
proses booting jadi lambat karena Windows akan membaca file-file di dalam
folder prefetch tersebut. Oleh karena itu, jika file-file tersebut dihapus,
maka proses booting akan menjadi lebih cepat. Sebaliknya, waktu
loading program akan menjadi lebih lama seperti pertama kali
menginstallnya. Jadi lakukanlah trik ke-3 ini dengan bijak. Saya sendiri
hanya menghapus isi folder prefetch 2 minggu sekali.
Cara menghapus isi folder prefetch:
- Akses Windows Explorer
- Masuk ke drive C -> Windows
-> Prefetch
- Hapus semua isinya secara
permanen (Shift + Del)
mantul
BalasHapusMantap artikelnya bang. Mampir ngopi gratis di dedisugesty bang
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusWhat are the best casinos to play in 2021?
BalasHapusWhich casinos offer slots? — Casino Sites. Best casino ford fusion titanium sites https://jancasino.com/review/merit-casino/ are casinosites.one those that allow players communitykhabar to try 1xbet login a game from anywhere. The most common online slots